Dapatkan Solusi Masalah Hukum Anda, FREE 30 Menit!
Di Sesi ini Anda Mendapatkan Insight Penilaian Risiko, Opsi yang Dimiliki dan Jalan Keluar Masalah
Dalam dunia bisnis, pembuatan perjanjian yang tepat & efektif adalah kunci untuk keberhasilan transaksi.
Dalam hal ini, tiga (3) jenis perjanjian utama yang sering menjadi fokus:
Joint Venture Agreement adalah perjanjian yang dibuat antar pihak untuk membentuk kerjasama bisnis. Perjanjian ini melibatkan paling tidak dua (2) pihak yang memiliki kepentingan berbeda & bermaksud mencapai tujuan bersama melalui pembentukan satu entitas bisnis baru.
Dalam konteks ini, masing-masing pihak berkontribusi dengan sumber daya, keahlian, atau modal untuk mencapai tujuan bersama.
Contohnya, dua perusahaan dapat membentuk joint venture untuk mengembangkan teknologi baru atau memasuki pasar baru.
Dalam pembentukan usaha patungan, aturan main dibuat melalui Joint Venture Agreement, yang mencakup aspek-aspek seperti:
Shareholder Agreement adalah perjanjian internal antara pemegang saham sebuah perusahaan. Perjanjian ini mencakup pembagian saham, pengaturan biaya & ketentuan lain yang berkaitan dengan hak & kewajiban pemegang saham.
Perjanjian ini mengatur hubungan antar pemegang saham, khususnya dalam hal:
Perjanjian ini juga sering mencakup ketentuan tentang pengaturan suksesi, hak pilihan & perlindungan hak minoritas.
Dalam beberapa kasus, shareholder agreement juga dapat memuat ketentuan tentang non-kompetisi & kerahasiaan untuk melindungi kepentingan bisnis.
Commercial Terms mengacu pada kesepakatan komersial yang menjadi dasar transaksi. Ini termasuk detail-detail seperti:
Ketentuan ini sangat penting dalam memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang telah disepakati, sehingga mengurangi risiko kesalahpahaman & konflik di masa depan.
Commercial Terms juga berperan penting dalam menentukan aspek-aspek penting dari transaksi seperti:
Ketentuan ini juga bisa mencakup aspek-aspek hukum & teknis yang lebih spesifik tergantung pada jenis transaksinya.
Commercial Terms dalam perjanjian pengertiannya di sini adalah apa yang diinginkan oleh principal. Ini lebih kepada big picture dari aspek komersialnya.
Dalam satu perjanjian, commercial terms adalah penjelasan rinci & bagian integral dari perjanjian tersebut.
Pertanyaan muncul, mengapa seorang pemilik usaha komersial yang memahami transaksi, memerlukan Pengacara untuk urusan commercial terms?
Peran Pengacara menjadi penting untuk mengikat commercial terms terlebih dahulu sebagai strategi untuk mencapai tujuan transaksi saat negosiasi.
Ini menghindari pembahasan agreement yang panjang & tidak efisien, serta memastikan bahwa commercial terms yang sudah disepakati tidak diubah lagi.
CHP berperan membantu mencapai hasil terbaik & melindungi kepentingan klien dari segala risiko hukum yang mungkin timbul. Aspek yang menjadi fokus antara lain:
Jika perjanjian tidak dibuat dengan tepat, ada risiko kerugian yang signifikan.
Salah satu risiko utama adalah kesalahpahaman atau ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan oleh klien dengan apa yang tertuang dalam perjanjian.
Ini bisa mengakibatkan:
Selain itu, jika perjanjian tidak mencerminkan objektif awal yang dibahas, klien bisa merasa tidak puas & kehilangan kepercayaan pada firma hukum yang menanganinya.
Oleh sebab itu sangat penting untuk memastikan semua aspek yang diinginkan klien tercakup & dijelaskan secara jelas dalam perjanjian.
Memahami objektif klien adalah kunci untuk menghindari risiko tersebut.
Setiap objektif mungkin memiliki situasi di mana tidak semua aspek bisa dikontrol sepenuhnya, & selalu ada potensi risiko. Dalam situasi seperti ini, penting untuk menganalisis & mempertimbangkan risiko tersebut, serta membuat keputusan yang tepat.
Selain itu, juga penting untuk mengingatkan klien tentang pentingnya pertanggungjawaban kepada shareholder & mempertimbangkan segala kemungkinan.
Untuk menggunduh bedah kasus
Di Sesi ini Anda Mendapatkan Insight Penilaian Risiko, Opsi yang Dimiliki dan Jalan Keluar Masalah